RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :
SMA Yogyakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
KI 1
|
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya.
|
KI 2
|
Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
|
KI 3
|
Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
|
KI 4
|
Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
|
B.
Kompetensi Dasar
(KD) dan
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
No
|
KD
|
No
|
IPK
|
1.1
|
Terbiasa membaca al-Qur’an dengan
meyakini bahwa kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan),
dan persaudaraan (ukhuwah) adalah perintah agama
|
1.1.
|
Gemar membaca al-Qur’an dengan meyakini
bahwa kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan
(ukhuwah) adalah perintah agama
|
2.1
|
Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah
an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai
implementasi perintah Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadis terkait.
|
2.1
|
Membiasakan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi perintah
Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadis terkait.
|
3.1
4.1.1
4.1.2
4.1.3
|
Menganalisis QS Al Anfāl {8}: 72 al-Hujurat (49): 12, al-Hujurat (49): 10; serta hadits tentang kontrol diri (mujahadah
an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah).
Membaca Q.S. Al-Hujurat/49 ayat 10 dan 12, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
Mendemonstrasikan hafalan QS Al-Hujurat/49 ayat 10 dan 12 dengan fasih dan lancar.
Menyajikan hubungan antara
kualitas keimanan dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan pesan Q.S.
al-Hujurat/49: 10 dan 12, serta Hadis terkait
|
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.1.5
3.1.6
4.1.1.1
4.1.2.1
4.1.3.1
4.1.3.2
4.1.3.3
|
Mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid)
QS Al Anfāl {8}: 72 al-Hujurat (49): 12, al-Hujurat (49): 10
Mengartikan QS Al Anfāl {8}: 72 al-Hujurat (49): 12, al-Hujurat (49): 10
Menjelaskan kandungan hadits tentang kontrol
diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan
persaudaraan (ukhuwah).
Membaca Q.S. Al-Hujurat/49 ayat 10 dan 12, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
Menjelaskan manfaat dan hikmah kontrol
diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan
persaudaraan (ukhuwah)
Mengidentifikasi sifat kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan),
dan persaudaraan (ukhuwah) dalam kehidupan.
Membaca QS al Hujurat ayat 10 dan 12 dengan
tepat.
Mendemonstrasikan hafalan QS Al-Hujurat/49 ayat 10 dan 12 dengan fasih dan lancar.
Mendiskusikan hubungan antara kualitas keimanan
dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan
persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan pesan Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12,
serta Hadis terkait
Menyimpulkan hubungan antara kualitas keimanan
dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan
persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan pesan Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12,
serta Hadis terkait
Menyajikan hubungan antara kualitas
keimanan dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan),
dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan pesan Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12,
serta Hadis terkait
|
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik
dengan menggunakan model pembelajaran discovery,
dengan metode diskusi, kerja kelompok, dan penugasan, peserta didik membiasakan
diri membaca al Qur’an, menunjukkan perilaku kontrol diri, husnuzzan, dan
persaudaraan, menganalisis kandungan QS Al Anfāl {8}: 72 al-Hujurat (49): 12, al-Hujurat (49): 10; serta hadits terkait, dan membacanya dengan fasih dan tepat dengan disiplin, penuh
tanggung jawab, kerja keras sebagai karakter positif serta dapat mengembangkan
budaya literasi, kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkreasi (4C)
D.
Materi Pembelajaran
Faktual:
-
Adanya fenomena klitih di antara pelajar di DIY
-
Fenomena pelajar yang membentuk geng yang sering konvoi
tanpa menghargai pengguna jalan lain
-
Fenomena bulliying di antara pelajar
-
Terjadinya kekerasan dan permusuhan yang dipicu oleh
prasangka buruk terhadap orang lain.
Konseptual:
-
Pengertian kontrol diri
-
Pengertian husnuzhan
-
Pengertian ukhwah dan ruang lingkupnya
-
Makna QS Al Anfāl {8}: 72 al-Hujurat (49): 12, al-Hujurat (49): 10
Prosedural:
Mengkaji kaitan
antara kualitas keimanan dengan kontrol diri (mujahadah
an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan
pesan Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12, serta Hadis terkait
Meta kognitif:
Menganalisis
hhukum bacaan pada Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12, serta Hadis terkait dan menyajikan kaitan antara keimanan dengan kontrol
diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan
(ukhuwah).
E.
Metode Pembelajaran:
Pendekatan pembelajaran : Pendekatan
saintifik (scientific).
Model Pembe;ajaran : Discovey
Learning
Metode Pembelajaran : diskusi, poster
comment, tanya jawab, dan penugasan
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media
yang diperlukan dalam pembelajaran ini yaitu
-
Video dan ppowerpoints
Alat yang digunakan:
-
Laptop, speaker, LCD,
Papan Tulis,
-
LCD Proyektor,
Sumber belajar:
1.
Buku Pegangan Siswa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Dikbud RI, Jakarta, 2014
2.
Modul PAI Kelas XI
Semester 1 tahun 2017
3.
Kitab Tafsir Ibnu Katsir,
terj.
4.
Al Qur’an, Kemenag RI
G.
Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran:
Kegiatan
|
Deskripasi Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Membuka
pelajaran dengan salam dan doa
2.
Menyiapkan peserta didik
3.
Mengecek
kehadiran siswa
4.
Memberi motivasi
5.
Mengajukan pertanyaan yang
mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan yang akan dipelajari
6.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
7.
Menyampaikan
cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
8.
Tadarus
|
15
|
Inti,
meliputi:
|
Pertemuan
ke I
Berpikir
Kritis
Guru memberi
stimulus (stmulation)
1)
Mencermati tayangan
media/video tentang:
-
akibat/dampak perilaku klitih, dan bulliying di
antara pelajar,
-
pentingnya
control diri
2)
Menyimak bacaan, membaca, mengidentifikasi hukum
bacaan dan mencermati makna yang terkandung dalam QS Al Anfāl {8}: 72,
|
|
Menanya
|
Komunikasi
Mengidentifikai masalah (Problem statement)
Membagi kelompok dan setiap kelompok mendiskusikan tentang:
-
alasan pentingnya sikap kontrol
diri, bagi setiap mukmin,
-
hukum bacaan tajwid yang terdapat pada QS Al Anfāl {8}: 72,
-
kaitan keimanan dengan kemampuan kontrol diri
|
|
Kreativitas dan kolaborasi
Mengumpulkan data (data Collection)
·
setiap kelompok mendiskusikan lembar
kerja yang disediakan dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti
membaca buku terkait dan menjelajah di dunia maya/online.
|
||
Mengolah data (data processing)
Peserta
didik berkumpul di kelompok
untuk
mengolah dan menganalisis informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai
sumber untuk mengisi lembar kerja kelompok.
|
||
Memverifikasi (verification)
1)
Setiap kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya, kelompok lain mengajukan pertanyaan/koreksi
2)
Guru memberikan klarifikasi atas
hasil diskusi yang telah disajikan.
|
Inti,
meliputi:
|
Pertemuan
ke II
Berpikir
Kritis
Guru memberi
stimulus (stmulation)
3)
Mencermati tayangan
media/video tentang:
-
Fenomena bulliying di antara pelajar,
-
Akibat peperangan yang menghancurkan
alam dan sendi-sendi kehidupan
4)
Menyimak bacaan, membaca, mengidentifikasi hukum
bacaan dan mencermati makna yang terkandung dalam QS Al hujurat ayat 10
dan 12,
|
|
Menanya
|
Komunikasi
Mengidentifikai masalah (Problem statement)
Membagi kelompok dan setiap kelompok mendiskusikan
tentang:
-
alasan pentingnya menjaga ukhwah
bagi setiap mukmin,
-
mengindentifikasi hukum bacaan tajwid yang
terdapat pada QS al Hujurat ayat 10 dan 12
|
|
Kreativitas dan kolaborasi
Mengumpulkan data (data Collection)
·
setiap kelompok mendiskusikan lembar
kerja yang disediakan dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti
membaca buku terkait dan menjelajah di dunia maya/online.
|
||
Mengolah data (data processing)
Peserta
didik berkumpul di kelompok
untuk
mengolah dan menganalisis informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai
sumber untuk mengisi lembar kerja kelompok.
|
||
Memverifikasi (verification)
-
Setiap kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya, kelompok lain mengajukan pertanyaan/koreksi
-
Guru memberikan klarifikasi atas
hasil diskusi yang telah disajikan.
|
Penutup
|
1.
Mengevaluasi aktivitas pembelajaran
2.
Memberikan umpan balik
3.
Menjelaskan
tugas di rumah terkait materi pembelajaran
|
|
4.
Menyampaikan rencana materi
selanjutnya
|
||
A. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Sikap: Non
tes (observasi)
Lembar Pengamatan sikap pembelajaran
No
|
Aspek pengamatan
|
Skor
|
ket
|
1
|
Keaktifan
|
Skor 1-4
|
|
2
|
Kerjasama
|
||
3
|
Kedisiplinan
|
||
4
|
Perhatian
|
Skor
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1
= kurang
Lembar observasi Sikap: Pengendalian diri, husnuzhzhan, dan ukhwah
Berilah
tanda (v) pada kolom (ya) atau (tidak) sesuai dengan sikap yang telah anda tunjukkan!
No
|
Sikap / Tindakan
|
Ya
|
Tidak
|
1
|
Mengembangkan sikap positif
terhadap orang lain
|
||
2
|
Merasa dirinya lebih baik dari
orang lain
|
||
3
|
Selalu
bermusyawarah dan mau menerima pendapat orang lain
|
||
4
|
Saling
hormat-menghormati dan menghargai pendapat orang lain
|
||
5
|
Memberi
bantuan kepada orang yang membutuhkan
|
||
6
|
Bisa
memaafkan ketika akan marah
|
||
7
|
Mendamaikan
temannya yang bermusuhan
|
||
8
|
Tidak percaya
kepada teman
|
||
Ket: setiap pernyataan yang menunjuk pada
sikap positif nilainya 1
Nilai = jumlah skor yang diperoleh
x 4
8
Nilai 4 = baik sekali
3
= baik
2
= cukup
1
= kurang
Penilaian keterampilan
Teknik: Unjuk kerja Membaca dan menghafal
QS al Anfal ayat 72, al Hujurat ayat 10 dan 12
Lembar penilaian unjuk kerja
No
|
Nama Siswa
|
Aspek
|
|||
Kelancaran
|
Makharijul Khuruf
|
Tajwid
|
Skor
1-100
|
||
1
|
Ahmad
|
||||
2
|
Budi
|
||||
3
|
Cintia
|
||||
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
x 100
3
Tes
tertulis
1.
Surat al Anfal berarti?
A.
Harta rampasan
perang
B.
Harta warisan
C.
Bekal untuk perang
D.
Harta pemberian
E.
Harta yang terpendam
2. Hijrah juga memiliki arti …
A.
Melestarikan Perbuatan Jahiliyah
B.
Menuju perbuatan yang diridhai Allah.
C.
Perbuatan agama yang menyembah berhala
D.
Perbuatan yang mensucikan Ka’bah
E.
Perbuatan yang mendukung masyarakat Quraish
3. Rasulullah saw mengajarkan Ukhuwah Islamiyah
maksudnya … .
A.
Mengikat persaudaraan sesama warga
Quraish
B.
Mengikat
persaudaraan sesama muslim
C.
Mengajak menyembah Allah
D.
Menyatukan Bangsa Arab
E.
Mengajak warga Arab menyembah
Allah dan berhala
4.
Arti potongan ayat di bawah ini
adalah … .
وَإِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ
فِي الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ
A. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh di jalan
Allah
B. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berjihad di jalan Allah
C. Sesungguhnya orang-orang yang berhijrah di jalan Allah
D. Sesungguhnya orang-orang yang berjuang dengan harta bendanya
E. jika mereka meminta pertolongan kepadamu
dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan pertolongan
5. Hukum bacaan وَ أَ نْفُسِهِمْ adalah … .
A. Izhar Halqi
B. Idgam bi gunnah
C. Idgam bila gunnah
D. Ikhfa’ Haqiqi
E. Ikhfa’ Syafawi
Yogyakarta, Juli 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Guru Pengajar,
Lampiran bahan ajar
MENJALIN
PERSAUDARAAN, MAWAS DIRI, DAN BERPRASANGKA BAIK
1.
Q.S. Al Anfal (8) ayat 72
إِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُواْ وَهَاجَرُواْ
وَجَاهَدُواْ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَواْ
وَّنَصَرُوْا أُوْلٰـئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ
بَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُواْ وَلَمْ يُهَاجِرُواْ
مَا لَكُمْ مِّنْ وَلاَيَتِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ حَتَّى يُهَاجِرُواْ ۚ وَإِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِي الدِّيْنِ
فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلاَّ عَلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌۗ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ ﴿٧٢﴾
Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan
orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang
Muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi dan (terhadap)
orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada kewajiban
sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan tetapi)
jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka
kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang Telah ada
perjanjian antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa yang kamu
kerjakan”.(Q.S. Al
Anfal, 8 : 72)
Penerapan Ilmu Tajwid
No
|
Bacaan
|
Cara Membaca
|
Hukum
|
Sebab
|
1.
|
اِ نَّ
|
Inna
|
Gunnah
|
nun
bertasydid
|
2.
|
وَ أَ نْفُسِهِمْ
|
Wa- angfusihim
|
Ikhfa’ hakiki
|
nun
mati bertemu huruf fa’
|
3.
|
بِأَ مْوَا لِهِمْ
|
Bi-amwalihim
|
Idzhar syafawi
|
mim
mati bertemu dengan wau
|
4.
|
وَلٰيَتِهِمْ
مِّنْ شَئٍ
|
Walayatihimmin
syai-in
|
Idgham
mimi, ikhfa’ hakiki
|
mim
mati bertemu mim, nun mati bertemu syin
|
5.
|
قَوْمٍ بَيْنَكُمْ
|
Qaumim bainakum
|
Mad layyin atau mad lin
|
wawu
sukun didahului huruf berfathah qaf dan ya’ sukun didahului huruf berfathah
ba’
|
Kosakata (Mufradat)
وَجَاهَدُواْ
|
وَهَاجَرُواْ
|
اٰمَنُواْ
|
الَّذِيْنَ
|
إِنَّ
|
Dan mereka berjihad
|
Dan mereka berhijrah
|
Mereka Beriman
|
Orang-orang (yang)
|
sesungguhnya
|
اٰوَواْ
|
سَبِيْلِ اللهِ
|
فِي
|
وَأَنفُسِهِمْ
|
بِأَمْوَالِهِمْ
|
Memberikan perlindungan
|
Jalan Allah
|
Di
|
Dan jiwa mereka
|
Dengan harta mereka
|
وَلَمْ يُهَاجِرُواْ
|
أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ
|
بَعْضُهُمْ
|
أُوْلٰـئِكَ
|
وَّنَصَرُوْا
|
Dan mereka tidak berhijrah
|
Menjadi pelindung sebagian yang lain
|
Sebagian mereka
|
Mereka
|
Dan mereka menolong
|
يُهَاجِرُواْ
|
حَتَّى
|
مِّنْ شَيْءٍ
|
مِّنْ وَلاَيَتِهِمْ
|
مَا لَكُمْ
|
Mereka hijrah
|
Sehingga
|
Dari sesuatupun
|
Menolong mereka
|
Tidak ada bagi kalian
|
إِلاَّ عَلَى قَوْمٍ
|
النَّصْرُ
|
فَعَلَيْكُمُ
|
فِي الدِّيْنِ
|
وَإِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ
|
Kecuali bagi kaum
|
Pertolongan
|
Maka wajib atas kalian
|
Dalam agama
|
Dan jika mereka meminta tolong pada
kalian
|
بِمَا
|
وَاللهُ
|
مِّيْثَاقٌ
|
وَبَيْنَهُمْ
|
بَيْنَكُمْ
|
Dengan apa (yang)
|
Allah
|
Perjanjian
|
Dan di antara mereka
|
Antara kalian
|
بَصِيْرٌ
|
تَعْمَلُوْنَ
|
|||
Maha Melihat
|
Kalian kerjakan
|
Kandungan
Surat Al Anfal termasuk
surat Madaniyah. Surat ini terdiri dari
75 ayat. Al Anfal berarti harta rampasan perang. Menurut riwayat Ibnu
Abbas r.a. surat ini diturunkan berkenaan dengan perang Badar Kubra yang
terjadi pada tahun kedua Hijrah antara umat Islam yang berkekuatan kecil
melawan kaum musyrikin yang berkekuatan besar yang akhirnya dimenangkan oleh
umat Islam. Umat Islam mendapatkan rampasan harta perang yang tidak sedikit
sehingga banyak sahabat yang bertanya bagaimana membagi harta tersebut secara
adil. Kemudian turunlah ayat ini yang menjelaskan pembagian harta rampasan
perang.
2. Q.S. Al
Hujurat (49) ayat 10
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ
فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ﴿١٠﴾
“Orang-orang beriman itu
sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara
kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat “.(Q.S. Al Hujurat, 49 : 10)
Penerapan Tajwid
No
|
Bacaan
|
Cara Membaca
|
Hukum
|
Sebab
|
1.
|
اِ خْوَ ةٌ فَأَصْلِحُوْا
|
Ikhwatung fa- ashlihuu
|
Ikhfa’
hakiki
|
tanwin dhammah
bertemu dengan fa’
|
2.
|
بَيْنَ اَ خَوَيْكُمْ
|
Baiina akhawaiikum
|
Mad layyin atau mad lain
|
ya’ sukun di dahului
huruf berfathah ba’ dan ya’ sukun didahului huruf berfathah wau
|
3.
|
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
|
La’allakum turhamuun
|
Izhar
syafawi
|
Ada mim mati bertemu dengan huruf ta’
|
Kosakata (Mufradat)
بَيْنَ
|
فَأَصْلِحُوْا
|
إِخْوَةٌ
|
الْمُؤْمِنُوْنَ
|
إِنَّمَا
|
Antara
|
Maka damaikanlah
|
Bersaudara
|
Orang-orang mukmin
|
Sesungguhnya hanyalah
|
تُرْحَمُوْنَ
|
لَعَلَّكُمْ
|
وَاتَّقُوْا اللهَ
|
أَخَوَيْكُمْ
|
|
Dirahmati
|
Supaya kalian
|
Dan bertakwalah kalian kepada Allah
|
Kedua saudara kalian
|
Kandungan
Surat Al
Hujurat termasuk golongan surat Madaniyah yang terdiri dari 18
ayat. Al Hujurat artinya 'kamar-kamar' seperti yang disebutkan dari ayat 4 dalam surat ini.
Isi surat
Al Hujurat ayat 10, sebagai berikut :
Ayat di
atas menegaskan bahwa
sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah setiap ada
perselisihan dan perbedaan di antara mereka. Dan hanya dengan bertakwa, Allah
akan memberikan rahmat kepada kaum muslimin.
Dalam agama Islam, rasa persaudaraan disebut ukhwah yang meliputi:
Pertama, ukhwah islamiyyah atau diniyyah yaitu persaudaraan yang didasari oleh rasa seagama
dan seakidah yaitu Islam.
Kedua, ukhwah wathaniyyah yaitu rasa persaudaraan yang didasari
oleh rasa kebangsaan.
Ketiga,
ukhwah insaniyyah atau basyariyyah yaitu persaudaraan yang
didasari oleh rasa perikemanusiaan.
Sabda Rasulullah saw. Yang diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy’ari:
اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ
يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Antara seorang mukmin
dengan mukmin lainnya adalah bagaikan satu bangunan yang saling menguatkan satu
sama lainnya.” (HR Tirmizi)
Dalam hadits lain, diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a. Nabi bersabda:
لَاتَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ حَتَّى
تُؤْمِنُوْا وَلَا تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوا
“Kalian
tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman
hingga kalian saling menyayangi.” (HR Muslim)
3. Q.S. Al
Hujurat (49) Ayat 12
يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
اجْتَنِبُوْا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّۖ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا
وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُم بَعْضاً ۗ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ
لَحْمَ أَخِيْهِ مَيْتاً فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗوَاتَّقُوْا اللهَۗ إِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
﴿١٢﴾
“Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di
antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah
kamu merasa jijik kepadanya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Al Hujurat, 49 : 12)
Tajwid
Bacaan
|
Cara Membaca
|
Hukum
|
Sebab
|
ا جْتَنِبُوْا
|
Ijtanibu
|
Qalqalah sughra
|
Ada jim sukun(mati asli)
di tengah kalimat
|
كَثِيْرًا مِّنَ
|
Katsiirammin
|
Idgham bighunnah
|
Ada fathah tanwin bertemu dengan huruf mim,
|
بَّعْضُكُمْ
بَعْضًا
|
Ba’dukum ba’dan
|
Ikhfa’ syafawi
|
Ada mim mati bertemu dengan huruf ba’
|
أَ نْ يَأْ
كُلَ
|
Ayya’kula
|
Idgham bighunnah
|
Ada nun sukun bertemu
huruf ya’
|
اِنَّ اللّٰهَ
تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ
|
Innallaha tawwaburrahim
|
Idgham bilagunnah
|
Ada sukun tanwin bertemu dengan huruf ra’
|
Kosakata (Mufradat)
كَثِيراً
|
اجْتَنِبُوْا
|
آمَنُوْا
|
الَّذِيْنَ
|
يَآ أَيُّهَا
|
Kebanyakan
|
Jauhilah
|
Beriman
|
Orang-orang (yang)
|
wahai
|
إِثْمٌ
|
بَعْضَ
|
إِنَّ
|
الظَّنِّ
|
مِّنَ
|
Dosa
|
Sebagian
|
Sesungguhnya
|
Prasangka
|
Dari
|
أَيُحِبُّ
|
بَعْضاً
|
بَّعْضُكُم
|
وَلَا يَغْتَبْ
|
وَلَا تَجَسَّسُوا
|
Apakah menyukasi
|
(Kepada)
sebagian
|
Sebagian kalian
|
Dan jangan kalian mengumpat
|
Dan jangan kalian mencari kesalahan
|
مَيْتاً
|
أَخِيْهِ
|
لَحْمَ
|
أَنْ يَأْكُلَ
|
أَحَدُكُمْ
|
Bangkai
|
Saudaranya
|
Daging
|
Memakan
|
Salah seorang di antara kalian
|
رَّحِيْمٌ
|
تَوَّابٌ
|
وَاتَّقُوْا اللهَ
|
فَكَرِهْتُمُوْهُ
|
|
Maha Penyayang
|
Maha Penerima taubat
|
Dan bertakwalah kalian kepada Allah
|
Maka kalian jijik padanya
|
Kandungan
Isi pokok Surat Al Hujurat Ayat
12, sebagai berikut.
a. Allah melarang orang-orang yang beriman berburuk sangka,
mencari-cari kesalahan orang lain, dan menggunjing kareena sebagian prasangka itu
mengandung dosa
b. Allah swt. memberikan perumpamaan, orang yang suka menggunjing itu seperti
orang yang memakan daging saudaranya yang sudah mati.
c. Allah swt. memerintahkan supaya bertakwa karena Dia adalah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda :
اِيَّاكُمْ
وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الحَدِيْثِ
“Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan
yang paling dusta” (HR Bukhari)
4. Kajian Hadits tentang
Pengendalian Diri
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّه عَنهُ قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم " لَيْسَ اَلشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ
إِنَّمَا اَلشَّدِيدُ اَلَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ اَلْغَضَبِ " (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
إِنَّمَا اَلشَّدِيدُ اَلَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ اَلْغَضَبِ " (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
"Rasulullah saw bersabda: Bukanlah orang kuat itu yang (biasa menang) saat
bertarung/bergulat, tetapi orang kuat itu adalah yang (mampu) mengendalikan
nafsunya ketika marah” (HR Bukhari dan Muslim).
Pengendalian diri yang dicontohkan Rasulullah saw:
a. Peristiwa Thaif, di sana Rasulullah saw menemui pemuka
kabilah Tsaqif untuk berdakwah, namun mereka menolak dan mencaci maki terhadap
Nabi. Saat itu, malaikat membisikkan kepada beliau apakah perlu mengangkat
bebatuan bukit di Thaif untuk ditimpakan kepada mereka. Rasulullah
saw menjawab ‘tidak, sebab mereka menolak dakwahnya karena ketidaktahuan
mereka. Bahkan beliau mendoakan agar diberi ampunan dan anak keturunan mereka
menjadi pejuang-pejuang Islam.
b. Hijrah ke Ethiopia (Habasyah) akibat siksaan dan hinaan kafir
Quraisy; pemboikotan terhadap dua keluarga besar Nabi yaitu Bani Hasyim
dan Bani Muthalib oleh kafir Quraisy; beliau juga mengalami tahun kesedihan
(‘aamul huzni), karena meninggalnya 2 orang yang berperan besar dalam dakwah
beliau yaitu Siti Khadijah (istri), dan Abu Thalib (paman).
c. Saat Fathul Makkah
(penaklukan kota Makkah) Rasulullah kembali menunjukkan dirinya sebagai
uswah-hasanah dalam pengendalian diri. Beliau bisa saja membalas
perlakuan kasar, hinaan dan pemboikotan yang pernah dilakukan kafir
Quraisy, namun tidak dilakukan, bahkan
memberi maaf dan pengampunan kepada seluruh penduduk Makkah.
Pengertian
Mujahadah an-nafs yaitu melihat diri kita sendiri apakah
kekurangan dan kelemahan yang masih kita miliki baik sebagai individu/hamba
Allah, anggota keluarga, atau anggota masyarakat. Dan apa kebaikan yang belum
kita lakukan. Selain itu kita juga perlu
melakukan kontrol diri agar kita tetap menjaga iman dan akhlak. Caranya yaitu
dengan mujahadah an nafsi, yaitu bersungguh-sungguh dalam mengendalikan
nafsu
Manfaat kontrol diri yaitu:
1. Tidak mudah
tergiur oleh keinginan sesaat.
2. Dapat
terhindar dari penyesalan yang tidak ada guna
3. Tidak mudah
mengikuti arus dari lingkungannya
4. Selalu dekat
dengan rahmat Allah dan pertolongan-Nya
Husnuzzan yaitu memiliki prasangka baik
kepada Allah, orang lain, dan kepada diri sendiri.
Manfaat prasangka baik
(husnuzzan), yaitu:
1. Dapat fokus
kepada kebaikan dan kemajuan dirinya dan agamanya
2. Merasa
tenteram dan tenang karena tidak memiliki musuh
3. Dapat
mensyukuri nikmat yang diterima dan selalu berharap dan berdoa
Pengertian Persaudaraan/ اخوه
اخوه
menurut arti bahasa adalah persamaan dan
keserasian dalam banyak hal. Kata dasarnya adalah اخ
(dalam bentuk مفرد atau tunggal, ditemukan
sebanyak 52 kali di dalam Al Qur’an) yang berarti teman akrab atau sahabat.
Bentuk جمع
atau plural dari اخ ada 2 (dua) bentuk,
yaitu: pertama, اخوان (QS At Taubah {10}: 11) yang biasanya dipergunakan dalam
arti saudara bukan sekandung. Kedua, إخواه (terulang sebanyak 7
kali) yang kesemuanya bermakna persaudaraan
sekutunan, kecuali QS Al Hujurat {49}: 10 ini.
Sejalan dengan itu, makna bahasa اسلاميه اخوه
adalah persaudaraan antar sesama muslim;
persaudaraan yang besifat Islam; atau
persaudaraan secara Islam.
Dalam agama Islam, rasa persaudaraan disebut ukhwah yang meliputi:
Pertama, ukhwah islamiyyah atau diniyyah yaitu persaudaraan yang didasari oleh rasa seagama
dan seakidah yaitu Islam.
Kedua, ukhwah wathaniyyah yaitu rasa persaudaraan yang
didasari oleh rasa kebangsaan.
Ketiga, ukhwah insaniyyah atau basyariyyah
yaitu persaudaraan yang didasari oleh rasa perikemanusiaan.
Sikap
membiasakan diri memiliki kontrol
diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan
persaudaraan (ukhuwah)
Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan kontrol diri (mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Membiasakan sikap pengendalian diri dengan:
a.
menyibukkan diri dengan aktivitas
yang berguna bagi masa depan.
b.
Rajin beribadah serta mau menimba
ilmu agama
c.
Mengendalikan nafsu mengarahkannya
untuk tujuan syari’at
Membiasakan sikap husnuzzan:
-
Menerima takdir Allah
dengan ihlas dan mensyukurinya dengan terus memperbaiki diri
-
Menyadari bahwa setiap
insan memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka kita harus menerima kekurangan
orang lain.
-
Percaya diri untuk
meraih kemajuan diri dan kebaikan diri.
Ukhuwah Islamiyah menuntun seseorang melakukan 3 hal:
a.
Saling mengenal (ta’aruf) antara umat Islam yang satu
dengan lainnya. Mengenal ini, tentu bukan hanya pada konteks penampilan fisik
saja, melainkan juga terhadap pemikiran dan kejiwaan. Melalui proses ta’aruf
seperti itu, kita berharap akan memunculkan proses saling memahami (tafahum) antar umat Islam.
b. Tafahum menyebabkan
seseorang tidak ingin selalu dipahami, melainkan berusaha memahami orang lain.
Ia juga melahirkan sikap ta’awun
(saling tolong-menolong).
c. Ta’awun
(saling tolong-menolong). Bila saling memahami sudah lahir, maka timbullah rasa ta’awun.
Ta’awun dapat dilakukan dengan hati, yakni dengan saling mendoakan. Atau dengan
pemikiran melalui proses diskusi dan saling menasihati. Bisa juga dengan amal,
yakni dengan sikap saling bantu-membantu.
Jika ketiganya, telah bisa dilaksanakan, maka akan
tumbuh sikap takaful atau sikap
saling menanggung dan perasaan senasib.
Membiasakan sikap ukhwah dengan:
-
Menumbuhkan sikap
persaudaraan sesama muslim dengan memperkecil perbedaan yang ada.
-
Menumbuhkan sikap dan
rasa persaudaraan sesama warga Indonesia untuk bersama-sama hidup berdampingan
dengan damai
-
Menumbuhkan sikap dan
rasa persaudaraan sesama hamba Allah untuk bersama-sama menciptakan kehidupan
yang sejahtera, adil, dan makmur.
1 Komentar
proninMstag-bo Colleen Kennedy click here
BalasHapusstanontugood