RPP PAI kelas 10


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah             : SMA   Yogyakarta
Mata Pelajaran            : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester            : X/1
Alokasi Waktu            : 6 x 45 menit

A.    Kompetensi Inti (KI):
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B.     Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
No
KD
No
IPK
1.1
Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini bahwa kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) adalah perintah agama

1.1.
Gemar membaca al-Qur’an dengan meyakini bahwa kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) adalah perintah agama

2.1
Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi perintah Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadis terkait.

2.1
Membiasakan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi perintah Q.S. Al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta hadis terkait.

3.1


























4.1.1



4.1.2



4.1.3
Menganalisis  QS Al Anfāl {8}: 72 al-Hujurat (49): 12, al-Hujurat (49): 10; serta hadits tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah).





















Membaca Q.S. Al-Hujurat/49 ayat 10 dan 12, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.

Mendemonstrasikan hafalan QS Al-Hujurat/49 ayat 10 dan 12 dengan fasih dan lancar.

Menyajikan hubungan antara kualitas keimanan dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan pesan Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12, serta Hadis terkait
3.1.1



3.1.2


3.1.3




3.1.4




3.1.5




3.1.6




4.1.1.1



4.1.2.1




4.1.3.1







4.1.3.2







4.1.3.3





Mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid) QS Al Anfāl {8}: 72 al-Hujurat (49): 12, al-Hujurat (49): 10

Mengartikan QS Al Anfāl {8}: 72 al-Hujurat (49): 12, al-Hujurat (49): 10

Menjelaskan kandungan hadits tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah).

Membaca Q.S. Al-Hujurat/49 ayat 10 dan 12, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.


Menjelaskan manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)

Mengidentifikasi sifat kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) dalam kehidupan.

Membaca QS al Hujurat ayat 10 dan 12 dengan tepat.


Mendemonstrasikan hafalan QS Al-Hujurat/49 ayat 10 dan 12 dengan fasih dan lancar.


Mendiskusikan hubungan antara kualitas keimanan dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan pesan Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12, serta Hadis terkait

Menyimpulkan hubungan antara kualitas keimanan dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan pesan Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12, serta Hadis terkait

Menyajikan hubungan antara kualitas keimanan dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan pesan Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12, serta Hadis terkait



C.     Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran discovery, dengan metode diskusi, kerja kelompok, dan penugasan, peserta didik membiasakan diri membaca al Qur’an, menunjukkan perilaku kontrol diri, husnuzzan, dan persaudaraan, menganalisis kandungan QS Al Anfāl {8}: 72 al-Hujurat (49): 12, al-Hujurat (49): 10; serta hadits terkait, dan membacanya dengan fasih dan tepat dengan disiplin, penuh tanggung jawab, kerja keras sebagai karakter positif serta dapat mengembangkan budaya literasi, kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkreasi (4C)


D.    Materi Pembelajaran
Faktual:
-          Adanya fenomena klitih di antara pelajar di DIY
-          Fenomena pelajar yang membentuk geng yang sering konvoi tanpa menghargai pengguna jalan lain
-          Fenomena bulliying di antara pelajar
-          Terjadinya kekerasan dan permusuhan yang dipicu oleh prasangka buruk terhadap orang lain.

    Konseptual:
-          Pengertian kontrol diri
-          Pengertian husnuzhan
-          Pengertian ukhwah dan ruang lingkupnya
-          Makna QS Al Anfāl {8}: 72 al-Hujurat (49): 12, al-Hujurat (49): 10

    Prosedural:
    Mengkaji kaitan antara kualitas keimanan dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan pesan Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12, serta Hadis terkait

   Meta kognitif:
   Menganalisis hhukum bacaan pada Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12, serta Hadis terkait dan menyajikan kaitan antara keimanan dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah).


E.     Metode Pembelajaran:
Pendekatan pembelajaran   : Pendekatan saintifik (scientific).
Model Pembe;ajaran                : Discovey Learning
Metode Pembelajaran          : diskusi, poster comment, tanya jawab, dan penugasan

F.      Media, Alat, dan Sumber Belajar

    Media yang diperlukan dalam pembelajaran ini yaitu
-          Video dan ppowerpoints
    Alat yang digunakan:
-          Laptop, speaker, LCD, Papan Tulis,
-          LCD Proyektor,
    Sumber belajar:
1.      Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Dikbud RI, Jakarta, 2014
2.      Modul PAI Kelas XI Semester 1 tahun 2017
3.      Kitab Tafsir Ibnu Katsir, terj.
4.      Al Qur’an, Kemenag RI

G.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

Kegiatan
Deskripasi Kegiatan
Alokasi
Waktu
 Pendahuluan
1.      Membuka pelajaran dengan salam dan doa
2.      Menyiapkan peserta didik
3.      Mengecek kehadiran siswa
4.      Memberi motivasi
5.      Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan yang akan dipelajari
6.      Menyampaikan tujuan pembelajaran
7.      Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
8.      Tadarus

15
Inti, meliputi:

Pertemuan ke I
Berpikir Kritis
Guru memberi stimulus (stmulation)
1)      Mencermati tayangan media/video tentang:
-          akibat/dampak perilaku klitih, dan bulliying di antara pelajar, 
-          pentingnya control diri
2)      Menyimak bacaan, membaca, mengidentifikasi hukum bacaan dan mencermati makna yang terkandung dalam  QS Al Anfāl {8}: 72,  


Menanya
Komunikasi

Mengidentifikai masalah (Problem statement)

Membagi kelompok dan setiap kelompok mendiskusikan tentang:
-          alasan pentingnya sikap kontrol diri, bagi setiap mukmin,
-          hukum bacaan tajwid yang terdapat pada QS Al Anfāl {8}: 72,
-          kaitan keimanan dengan kemampuan kontrol diri






Kreativitas dan kolaborasi
Mengumpulkan data (data Collection)

·      setiap kelompok mendiskusikan lembar kerja yang disediakan dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti membaca buku terkait dan menjelajah di dunia maya/online. 





Mengolah data (data processing)
Peserta didik berkumpul di kelompok untuk mengolah dan menganalisis informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk mengisi lembar kerja kelompok.
 


Memverifikasi (verification)
1)      Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, kelompok lain mengajukan pertanyaan/koreksi
2)      Guru memberikan klarifikasi atas hasil diskusi yang telah disajikan.



Inti, meliputi:

Pertemuan ke II
Berpikir Kritis
Guru memberi stimulus (stmulation)
3)      Mencermati tayangan media/video tentang:
-          Fenomena bulliying di antara pelajar, 
-          Akibat peperangan yang menghancurkan alam dan sendi-sendi kehidupan
4)      Menyimak bacaan, membaca, mengidentifikasi hukum bacaan dan mencermati makna yang terkandung dalam  QS Al hujurat ayat 10 dan 12,  


Menanya
Komunikasi

Mengidentifikai masalah (Problem statement)

Membagi kelompok dan setiap kelompok mendiskusikan tentang:
-          alasan pentingnya menjaga ukhwah bagi setiap mukmin,
-          mengindentifikasi hukum bacaan tajwid yang terdapat pada QS al Hujurat ayat 10 dan 12



Kreativitas dan kolaborasi
Mengumpulkan data (data Collection)

·      setiap kelompok mendiskusikan lembar kerja yang disediakan dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti membaca buku terkait dan menjelajah di dunia maya/online. 



Mengolah data (data processing)
Peserta didik berkumpul di kelompok untuk mengolah dan menganalisis informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk mengisi lembar kerja kelompok.
 


Memverifikasi (verification)
-          Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, kelompok lain mengajukan pertanyaan/koreksi
-          Guru memberikan klarifikasi atas hasil diskusi yang telah disajikan.




Penutup
1.      Mengevaluasi aktivitas pembelajaran
2.      Memberikan umpan balik
3.      Menjelaskan tugas di rumah terkait materi pembelajaran

4.      Menyampaikan rencana materi selanjutnya



A.    Penilaian Hasil Pembelajaran
   1.     Penilaian Sikap: Non tes (observasi)
Lembar Pengamatan sikap pembelajaran
No
Aspek pengamatan
Skor
ket
1
Keaktifan

Skor 1-4
2
Kerjasama


3
Kedisiplinan


4
Perhatian


Skor 4 = sangat baik
         3 = baik
         2 = cukup
1        = kurang

Lembar observasi Sikap: Pengendalian diri, husnuzhzhan, dan ukhwah
            Berilah tanda (v) pada kolom (ya) atau (tidak) sesuai dengan sikap yang telah anda tunjukkan!
No
Sikap / Tindakan
Ya
Tidak
1
Mengembangkan sikap positif terhadap orang lain


2
Merasa dirinya lebih baik dari orang lain


3
Selalu bermusyawarah dan mau menerima pendapat orang lain


4
Saling hormat-menghormati dan menghargai pendapat orang lain


5
Memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan


6
Bisa memaafkan ketika akan marah

7
Mendamaikan temannya yang bermusuhan


8
Tidak percaya kepada teman






Ket: setiap pernyataan yang menunjuk pada sikap positif nilainya 1
Nilai = jumlah skor yang diperoleh x 4
                           8
Nilai 4 = baik sekali
3        = baik
2        = cukup
1   = kurang

Penilaian keterampilan

Teknik: Unjuk kerja Membaca dan menghafal QS al Anfal ayat 72, al Hujurat ayat 10 dan 12

Lembar penilaian unjuk kerja

No
Nama Siswa
Aspek

Kelancaran
Makharijul Khuruf
Tajwid
Skor
1-100
1
Ahmad




2
Budi




3
Cintia











Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
                              3







Tes tertulis
1.       Surat al Anfal berarti?
A.     Harta rampasan perang
B.      Harta warisan
C.      Bekal untuk perang
D.     Harta pemberian
E.      Harta yang terpendam
2.       Hijrah juga memiliki arti …
A.      Melestarikan Perbuatan Jahiliyah
B.      Menuju perbuatan yang diridhai Allah.
C.      Perbuatan agama yang menyembah berhala
D.     Perbuatan yang mensucikan Ka’bah
E.      Perbuatan yang mendukung masyarakat Quraish
3.       Rasulullah saw mengajarkan Ukhuwah Islamiyah maksudnya … .
A.      Mengikat persaudaraan sesama warga Quraish
B.      Mengikat persaudaraan sesama muslim
C.      Mengajak menyembah Allah
D.     Menyatukan Bangsa Arab
E.      Mengajak warga Arab menyembah Allah dan berhala

4.       Arti potongan ayat di bawah ini adalah … .
وَإِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِي الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ
A.      Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh di jalan Allah
B.      Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berjihad di jalan Allah
C.      Sesungguhnya orang-orang yang berhijrah di jalan Allah
D.     Sesungguhnya orang-orang yang berjuang dengan harta bendanya
E.      jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan pertolongan
5.       Hukum bacaan وَ أَ نْفُسِهِمْ adalah … .
A.      Izhar Halqi
B.      Idgam bi gunnah
C.      Idgam bila gunnah
D.     Ikhfa’ Haqiqi
E.      Ikhfa’ Syafawi

                                                                                                            Yogyakarta,      Juli 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah,                                                                           Guru Pengajar,






Lampiran bahan ajar

MENJALIN PERSAUDARAAN, MAWAS DIRI, DAN BERPRASANGKA BAIK

1.      Q.S. Al Anfal (8) ayat 72

إِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَواْ وَّنَصَرُوْا  أُوْلٰـئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُواْ وَلَمْ يُهَاجِرُواْ مَا لَكُمْ مِّنْ وَلاَيَتِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ حَتَّى يُهَاجِرُواْ ۚ   وَإِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِي الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلاَّ عَلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌۗ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ ﴿٧٢

Artinya :
     “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang Telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan”.(Q.S. Al Anfal, 8 : 72)

Penerapan Ilmu Tajwid
No
Bacaan
Cara Membaca
Hukum
Sebab
1.
اِ نَّ
Inna
Gunnah
nun bertasydid
2.
وَ أَ نْفُسِهِمْ
Wa- angfusihim
Ikhfa’ hakiki
nun mati bertemu huruf fa’
3.
بِأَ مْوَا لِهِمْ
Bi-amwalihim
Idzhar syafawi
mim mati bertemu dengan wau
4.
وَلٰيَتِهِمْ مِّنْ شَئٍ
Walayatihimmin syai-in
Idgham mimi, ikhfa’ hakiki
mim mati bertemu mim, nun mati bertemu syin
5.
قَوْمٍ بَيْنَكُمْ
Qaumim bainakum
Mad layyin atau mad lin
wawu sukun didahului huruf berfathah qaf dan ya’ sukun didahului huruf berfathah ba’







Kosakata (Mufradat)
وَجَاهَدُواْ
وَهَاجَرُواْ
اٰمَنُواْ
الَّذِيْنَ
إِنَّ
Dan mereka berjihad
Dan mereka berhijrah
Mereka Beriman
Orang-orang (yang)
sesungguhnya
اٰوَواْ
سَبِيْلِ اللهِ
فِي
وَأَنفُسِهِمْ
بِأَمْوَالِهِمْ
Memberikan perlindungan
Jalan Allah
Di
Dan jiwa mereka
Dengan harta mereka
وَلَمْ يُهَاجِرُواْ
أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ
بَعْضُهُمْ
أُوْلٰـئِكَ
وَّنَصَرُوْا
Dan mereka tidak berhijrah
Menjadi pelindung sebagian yang lain
Sebagian mereka
Mereka
Dan mereka menolong
يُهَاجِرُواْ
حَتَّى
مِّنْ شَيْءٍ
مِّنْ وَلاَيَتِهِمْ
مَا لَكُمْ
Mereka hijrah
Sehingga
Dari sesuatupun
Menolong mereka
Tidak ada bagi kalian
إِلاَّ عَلَى قَوْمٍ
النَّصْرُ
فَعَلَيْكُمُ
فِي الدِّيْنِ
وَإِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ
Kecuali bagi kaum
Pertolongan
Maka wajib atas kalian
Dalam agama
Dan jika mereka meminta tolong pada kalian
بِمَا
وَاللهُ
مِّيْثَاقٌ
وَبَيْنَهُمْ
بَيْنَكُمْ
Dengan apa (yang)
Allah
Perjanjian
Dan di antara mereka
Antara kalian



بَصِيْرٌ
تَعْمَلُوْنَ



Maha Melihat
Kalian kerjakan

Kandungan
     Surat Al Anfal termasuk surat Madaniyah. Surat ini terdiri dari  75 ayat. Al Anfal berarti harta rampasan perang. Menurut riwayat Ibnu Abbas r.a. surat ini diturunkan berkenaan dengan perang Badar Kubra yang terjadi pada tahun kedua Hijrah antara umat Islam yang berkekuatan kecil melawan kaum musyrikin yang berkekuatan besar yang akhirnya dimenangkan oleh umat Islam. Umat Islam mendapatkan rampasan harta perang yang tidak sedikit sehingga banyak sahabat yang bertanya bagaimana membagi harta tersebut secara adil. Kemudian turunlah ayat ini yang menjelaskan pembagian harta rampasan perang.

2.      Q.S. Al Hujurat (49) ayat 10

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ﴿١٠
 “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat “.(Q.S. Al Hujurat, 49 : 10)

Penerapan Tajwid
No
Bacaan
Cara Membaca
Hukum
Sebab
1.
اِ خْوَ ةٌ فَأَصْلِحُوْا
Ikhwatung fa- ashlihuu
Ikhfa’ hakiki
tanwin dhammah bertemu dengan fa’
2.
بَيْنَ اَ خَوَيْكُمْ
Baiina akhawaiikum
Mad layyin atau mad lain
ya’ sukun di dahului huruf berfathah ba’ dan ya’ sukun didahului huruf berfathah wau
3.
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
La’allakum turhamuun
Izhar syafawi
Ada  mim mati bertemu dengan  huruf ta’

Kosakata (Mufradat)
بَيْنَ
فَأَصْلِحُوْا
إِخْوَةٌ
الْمُؤْمِنُوْنَ
إِنَّمَا
Antara
Maka damaikanlah
Bersaudara
Orang-orang mukmin
Sesungguhnya  hanyalah

تُرْحَمُوْنَ
لَعَلَّكُمْ
وَاتَّقُوْا اللهَ
أَخَوَيْكُمْ

Dirahmati
Supaya kalian
Dan bertakwalah kalian kepada Allah
Kedua saudara kalian

Kandungan
      Surat Al Hujurat termasuk golongan surat Madaniyah yang terdiri dari 18 ayat. Al Hujurat artinya 'kamar-kamar' seperti yang disebutkan dari ayat 4 dalam surat ini.

Isi surat Al Hujurat ayat 10, sebagai berikut :
Ayat di atas menegaskan bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah setiap ada perselisihan dan perbedaan di antara mereka. Dan hanya dengan bertakwa, Allah akan memberikan rahmat kepada kaum muslimin.
Dalam agama Islam, rasa persaudaraan  disebut ukhwah yang meliputi:
Pertama, ukhwah islamiyyah atau diniyyah yaitu  persaudaraan yang didasari oleh rasa seagama dan seakidah yaitu Islam.
Kedua, ukhwah wathaniyyah yaitu rasa persaudaraan yang didasari oleh rasa kebangsaan.
Ketiga, ukhwah insaniyyah atau basyariyyah yaitu persaudaraan yang didasari oleh rasa perikemanusiaan.

Sabda Rasulullah saw. Yang diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy’ari:
اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

 “Antara seorang mukmin dengan mukmin lainnya adalah bagaikan satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lainnya.” (HR Tirmizi)

       Dalam hadits lain, diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. Nabi bersabda:

لَاتَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوْا وَلَا تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوا
Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling menyayangi.” (HR Muslim)


3.      Q.S. Al Hujurat (49)  Ayat 12

يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اجْتَنِبُوْا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّۖ       إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُم بَعْضاً ۗ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيْهِ مَيْتاً فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗوَاتَّقُوْا اللهَۗ إِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ ﴿١٢
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Al Hujurat, 49 : 12)

Tajwid
Bacaan
Cara Membaca
Hukum
Sebab
ا جْتَنِبُوْا
Ijtanibu
Qalqalah sughra
Ada jim sukun(mati asli)  di tengah kalimat
كَثِيْرًا مِّنَ
Katsiirammin
Idgham bighunnah
Ada fathah tanwin bertemu dengan huruf mim,
بَّعْضُكُمْ بَعْضًا
Ba’dukum ba’dan
Ikhfa’ syafawi
Ada mim mati bertemu dengan huruf ba’
أَ نْ يَأْ كُلَ
Ayya’kula
Idgham bighunnah
Ada nun sukun bertemu  huruf ya’
اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ
Innallaha tawwaburrahim
Idgham bilagunnah
Ada sukun tanwin bertemu dengan huruf ra’

       Kosakata (Mufradat)
كَثِيراً
اجْتَنِبُوْا
آمَنُوْا
الَّذِيْنَ
يَآ أَيُّهَا
Kebanyakan
Jauhilah
Beriman
Orang-orang (yang)
wahai
إِثْمٌ
بَعْضَ
إِنَّ
الظَّنِّ
مِّنَ
Dosa
Sebagian
Sesungguhnya
Prasangka
Dari
أَيُحِبُّ
بَعْضاً
بَّعْضُكُم
وَلَا يَغْتَبْ
وَلَا تَجَسَّسُوا
Apakah menyukasi
(Kepada) sebagian
Sebagian kalian
Dan jangan kalian mengumpat
Dan jangan kalian mencari kesalahan
مَيْتاً
أَخِيْهِ
لَحْمَ
أَنْ يَأْكُلَ
أَحَدُكُمْ
Bangkai
Saudaranya
Daging
Memakan
Salah seorang di antara kalian

رَّحِيْمٌ
تَوَّابٌ
وَاتَّقُوْا اللهَ
فَكَرِهْتُمُوْهُ

Maha Penyayang
Maha Penerima taubat
Dan bertakwalah kalian kepada Allah
Maka kalian jijik padanya


Kandungan        
Isi pokok Surat Al Hujurat Ayat 12, sebagai berikut.
a.   Allah melarang orang-orang yang beriman berburuk sangka, mencari-cari kesalahan orang lain, dan menggunjing kareena sebagian prasangka itu mengandung dosa
b.   Allah swt. memberikan perumpamaan, orang yang suka menggunjing itu seperti orang yang memakan daging saudaranya yang sudah mati.
c.   Allah swt. memerintahkan supaya bertakwa karena Dia adalah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda :
اِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الحَدِيْثِ
“Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta” (HR Bukhari)    


4.      Kajian Hadits tentang Pengendalian Diri
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّه عَنهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم " لَيْسَ اَلشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ
 إِنَّمَا اَلشَّدِيدُ اَلَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ اَلْغَضَبِ " (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)

"Rasulullah saw bersabda: Bukanlah orang kuat itu yang (biasa menang) saat bertarung/bergulat, tetapi orang kuat itu adalah yang (mampu) mengendalikan nafsunya ketika marah” (HR Bukhari dan Muslim).
Pengendalian diri yang dicontohkan Rasulullah saw:
a.    Peristiwa Thaif, di sana  Rasulullah saw menemui pemuka kabilah Tsaqif untuk berdakwah, namun mereka menolak dan mencaci maki terhadap Nabi. Saat itu, malaikat membisikkan kepada beliau apakah perlu mengangkat bebatuan bukit di Thaif untuk ditimpakan kepada mereka. Rasulullah   saw menjawab ‘tidak, sebab mereka menolak dakwahnya karena ketidaktahuan mereka. Bahkan beliau mendoakan agar diberi ampunan dan anak keturunan mereka menjadi pejuang-pejuang Islam. 
b.    Hijrah ke  Ethiopia (Habasyah) akibat siksaan dan hinaan kafir Quraisy; pemboikotan  terhadap dua keluarga besar Nabi yaitu Bani Hasyim dan Bani Muthalib oleh kafir Quraisy; beliau juga mengalami tahun kesedihan (‘aamul huzni), karena meninggalnya 2 orang yang berperan besar dalam dakwah beliau yaitu Siti Khadijah (istri), dan Abu Thalib (paman).
c.    Saat Fathul Makkah (penaklukan kota Makkah) Rasulullah kembali menunjukkan dirinya sebagai uswah-hasanah dalam  pengendalian diri. Beliau bisa saja membalas  perlakuan  kasar, hinaan dan pemboikotan yang pernah dilakukan kafir Quraisy, namun  tidak dilakukan, bahkan memberi maaf  dan pengampunan kepada seluruh penduduk Makkah.

Pengertian
Mujahadah an-nafs yaitu melihat diri kita sendiri apakah kekurangan dan kelemahan yang masih kita miliki baik sebagai individu/hamba Allah, anggota keluarga, atau anggota masyarakat. Dan apa kebaikan yang belum kita lakukan.  Selain itu kita juga perlu melakukan kontrol diri agar kita tetap menjaga iman dan akhlak. Caranya yaitu dengan mujahadah an nafsi, yaitu bersungguh-sungguh dalam mengendalikan nafsu
Manfaat kontrol diri yaitu:
1.      Tidak mudah tergiur oleh keinginan sesaat.
2.      Dapat terhindar dari penyesalan yang tidak ada guna
3.      Tidak mudah mengikuti arus dari lingkungannya
4.      Selalu dekat dengan rahmat Allah dan pertolongan-Nya

Husnuzzan yaitu memiliki prasangka baik kepada Allah, orang lain, dan kepada diri sendiri.
Manfaat prasangka baik (husnuzzan), yaitu:
1.      Dapat fokus kepada kebaikan dan kemajuan dirinya dan agamanya
2.      Merasa tenteram dan tenang karena tidak memiliki musuh
3.      Dapat mensyukuri nikmat yang diterima dan selalu berharap dan berdoa

Pengertian Persaudaraan/ اخوه
اخوه menurut arti bahasa adalah persamaan dan keserasian dalam banyak hal. Kata dasarnya adalah اخ (dalam bentuk مفرد atau tunggal, ditemukan sebanyak 52 kali di dalam Al Qur’an) yang berarti teman akrab atau sahabat.
Bentuk جمع atau plural dari اخ ada 2 (dua) bentuk, yaitu: pertama, اخوان (QS At Taubah {10}: 11) yang biasanya dipergunakan  dalam  arti  saudara  bukan sekandung. Kedua, إخواه (terulang sebanyak 7 kali) yang kesemuanya bermakna persaudaraan sekutunan, kecuali QS Al Hujurat {49}: 10 ini.
Sejalan dengan itu, makna bahasa اسلاميه اخوه adalah persaudaraan antar sesama muslim; persaudaraan yang besifat Islam; atau persaudaraan secara Islam.
Dalam agama Islam, rasa persaudaraan  disebut ukhwah yang meliputi:
Pertama, ukhwah islamiyyah atau diniyyah yaitu  persaudaraan yang didasari oleh rasa seagama dan seakidah yaitu Islam.
Kedua, ukhwah wathaniyyah yaitu rasa persaudaraan yang didasari oleh rasa kebangsaan.
Ketiga, ukhwah insaniyyah atau basyariyyah yaitu persaudaraan yang didasari oleh rasa perikemanusiaan.
Sikap membiasakan diri memiliki kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)

Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)

Membiasakan sikap pengendalian diri dengan:
a.    menyibukkan diri dengan aktivitas yang berguna bagi masa depan.
b.    Rajin beribadah serta mau menimba ilmu agama
c.    Mengendalikan nafsu mengarahkannya untuk tujuan syari’at
Membiasakan sikap husnuzzan:
-          Menerima takdir Allah dengan ihlas dan mensyukurinya dengan terus memperbaiki diri
-          Menyadari bahwa setiap insan memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka kita harus menerima kekurangan orang lain.
-          Percaya diri untuk meraih kemajuan diri dan kebaikan diri.

Ukhuwah Islamiyah menuntun seseorang melakukan 3 hal:
a.    Saling mengenal (ta’aruf) antara umat Islam yang satu dengan lainnya. Mengenal ini, tentu bukan hanya pada konteks penampilan fisik saja, melainkan juga terhadap pemikiran dan kejiwaan. Melalui proses ta’aruf seperti itu, kita berharap akan memunculkan proses saling memahami (tafahum) antar umat Islam.

b.    Tafahum menyebabkan seseorang tidak ingin selalu dipahami, melainkan berusaha memahami orang lain. Ia juga melahirkan sikap ta’awun (saling tolong-menolong).
c.    Ta’awun (saling tolong-menolong). Bila saling memahami sudah lahir, maka timbullah rasa ta’awun. Ta’awun dapat dilakukan dengan hati, yakni dengan saling mendoakan. Atau dengan pemikiran melalui proses diskusi dan saling menasihati. Bisa juga dengan amal, yakni dengan sikap saling bantu-membantu.
Jika ketiganya, telah bisa dilaksanakan, maka akan tumbuh sikap takaful atau sikap saling menanggung dan perasaan senasib.

Membiasakan sikap ukhwah dengan:
-          Menumbuhkan sikap persaudaraan sesama muslim dengan memperkecil perbedaan yang ada.
-          Menumbuhkan sikap dan rasa persaudaraan sesama warga Indonesia untuk bersama-sama hidup berdampingan dengan damai
-          Menumbuhkan sikap dan rasa persaudaraan sesama hamba Allah untuk bersama-sama menciptakan kehidupan yang sejahtera, adil, dan makmur.



Posting Komentar

1 Komentar